Sumber : Google |
Pada tahun 1879, Sir William Crookes, seorang ilmuan dari Inggris, mendefinisikan suatu wujud zat (yang sekarang ini dikenal sebagai plasma) sebagai keadaan fisis keempat setelah zat padat, zat cair dan gas, sebagaimana yang kita ketahui pada pemanasan zat padat menjadi cair, pemanasan zat cair menjadi gas dan pemanasan gas menjadi plasma.
Kemudian pada tahun 1929, Dr. Irving Langmuir, seorang ahli fisika dan kimia dari Amerika, mempopulerkan terminologi “plasma” untuk menjelaskan sifat fisis gas yang terionisasi. Sebenarnya plasma sendiri bukanlah hal yang baru bagi jagad raya ini, karena diperkirakan jagad raya ini tersusun dari 99% plasma yang terbentuk dari proses ionisasi gas atmosfir oleh partikel-partikel kosmis.
Teknologi Plasma
Teknologi plasma sekarang dijadikan sebagai teknologi pembersih (cleaning technology). Teknologi plasma berperan sebagai salah satu teknologi yang membersihkan limbah dari industri dengan produk bernama Aqua Power yang dapat membersihkan air yang tercemar karena limbah industri.
Aqua Power Sumber : Google |
Teknologi plasma juga dijadikan sebagai teknologi pembersih udara yang dikenal dengan Plasmacluster. Teknologi plasma cluster mampu melenyapkan bau, bakteri, virus yang ada di udara. Ion positif dan Ion negatif yang disemburkan pembersih udara plasmacluster hampir mirip dengna udara yang ada di alam.
Plasmacluster Sumber : Google |
Teknologi Plasma juga digunakan pada TV Plasma yang mengambil nama dari plasma itu sendiri. Nama plasma ini sendiri pada dasarnya disesuaikan dengan prinsip kerjanya, yakni menggunakan plasma (sejenis gas yang dapat memisahkan elektron dari inti atom) untuk memproduksi gambar pada TV. Secara lebih rinci, arus listrik yang masuk akan menghasilkan elektron yang akan bereaksi dengan molekul air raksa (mercury) dan menghasilkan sinar ultraviolet (UV).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar